4 Januari 2013

Kelainan dalam derajat hemoglobinisasi/Warna dari eritrosit

  • Hipokromasia
    hipokromasia adalah warna eritrosit yang kelihatan lebih pucat dari warna normalnya.biasanya hal ini di hubungkan dengan berkurangnya kandungan hemoglobin dan menyebabkan akromia sentralnya kelihatan lebih luas.gambaran.gambaran serupa dapat juga terjadi bila ada ketebalan dinding eritrosit berkurang,misalnya pada sel-sel"target".hipokromasia biasanya terjadi pada anemia defisiensi besi tetapi setiap kelainan yang mengganggu produksi hemoglobin dapat saja menghasilkan hipokromasia.

  • Hiperkromasia
    hiperkromasia adalah warna eritrosit yang tampak lebih merah/gelap dari warna normalnya.hal ini tidak mengandung arti terjadinya kelebihan hemoglobin(overrsaturation) dalam eritrosit karena nilai maksimum MCHC terbatas samapi pada 36%,namun begitu heperkromasia dapat dijumpai apabila terjadi penebalan dinding eritrosit (misalnya pada sterosit).nilai MCH juga tidak dapat dipakai  untuk melukiskan suatu hiperkromasia pada anemia makrositik oleh karena bertambahnya volume eritrosit sebanding dengan bertambahnya kandungan hemoglobin.
  • Polikromasia 
    polikromasia adalah warna eritrosit yang kelihatan merah keunguan pada pewarnaan baku romanowsky.reaksi warna ini terjadi karena adanya RNA dan dikaitkan dengan retikulosit(retikulosit hanya dapat ditunjukkan dengan pewarnaan supravital).Setiap kelainan yang menyebabkan meningkatnya produksi eritrosit akan meningkatkan jumlah sel polikromatik ini ,MCV meningkat karena sel yang mudah bentuknya lebih besar dari sel yang dewasa.
  • Anisokromasia 
    anisokromasia adalah warna populasi eritrosit yang tampak tidak sama rata,misalnya dijumpai pada penderita anemia defisiensi besi yang mendapat transfusi darah.