10 April 2013

Dasar-dasar Analisis Kuantitatif(Lanjutan 3)


o   Volumetri
analisis volumetric merupakan teknik penetapan jumlah sampel melalui perhitungan volume.sehingga dalam teknik alat pengukur volume menjadi bagian terpenting,dalam hal ini buret adalah alat pengukur volume yang dipergunakan dalam analisis volumetric


Penetapan sampel dengan analisis volumetric didasari pada hubungan stoikiometri sederahana dari reaksi-reaksi kimia,seperti dibawah ini cara ini sering disebut juga dengan titrasi.untuk proses titrasi zat analit(A) dengan pereaksi(S) atau larutan standar,mengikuti reaksi :
aA + b S = hasil
dimana A adalah molekul analit (A) yang bereaksi dengan b molekul pereaksi (S) atau larutan standar.pereaksi (S),disebut juga dengan titran.posisi titran atau larutan standar ada di dalam buret,yang selanjutnya kita tambahkan sedikit demi sedikit ke dalam larutan analit (A) yang ada dalam Erlenmeyer.dengan cara membuka kran yang ada dalam buret.dalam larutan analit(A) kita menambahkan zat indicator yang berfungsi untuk menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi sempurna dari analit yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari indicator.indikator adalah suatu senyawa organic kompleks merupakan pasangan asam basa konyugasi dalam konsentrasi yang kecil indicator tidak akan mempengaruhi pH larutan.indikator memiliki 2 warna yang berbeda ketika dalam bentuk asam dan dalam bentuk biasanya.perubahan warna ini yang sangat bermanfaat,sehingga dapat dipergunakan sebagai indicator pH dalam titrasi.
Pada saat perubahan warna,maka telah terjadi reaksi antara analit dengan pereaksi dan pada kondisi ini terjadi kesetaraan jumlah molekul zat yang bereaksi sesuai dengan persamaan reaksinya.dari percobaan  seperti ini kita dapat informasi awal,yaitu konsentrasi dan volume dari pereaksi dan larutan standar.
Perhitungan atau penetapan analit di dasari pada keadaan ekuivalen dimana ada kesetaraan zat antara analit dengan pereaksi,sesuai dengan koefisien reaksinya.kesetaraan  tersebut dapat di sederhanakan ke dalam persamaan :
N(s) x VOLUME(s) = N(A) x VOLUME(A)
dimana,
N(s) : Normalitas dari larutan standar (titran)
Volume(s):Volume larutan standar(titran yang dipergunakan dan terbaca dari buret .
N(A) : Normalitas dari analit (yang dicari)
VOLUME(A) :volume analit,diketahui karena kita persiapkan.
Normalitas di definisikan banyaknya zat dalam gram ekuivalen dalam satu liter larutan .titrimetri  dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang didasari pada jenis reaksinya .