Titrasi asam
basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi.dalam titrasi ini,kita
dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan dan larutan standar
basa.pada prinsipnya,reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi yaitu :
H+ +
OH- = H20
Reaksi
netralisasi terjadi antara ion hydrogen sebagai asam dengan ion hidroksida
sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral.berdasarkan konsep lain
reaksi netralisasi dapat juga dilakukan sebagai reaksi antara donor proton(asam)
dengan penerima proton(basa)
Dalam
menganalisis sampel yang bersifat basa,maka kita dapat menggunakan larutan
standar asam,metode ini dikenal dengan istilah asidimetri.sebaliknya jika kita
menentukan sampel yang bersifat asam,kita akan menggunakan larutan standar basa
dan dikenal dengan istilah alkalimetri,dalam melakukan titrasi netralisasi kita
perlu secara cermat mengamati perubahan pH,khususnya pada saat akan mencapai
titik akhir titrasi,hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan dimana akan terjadi
perubahan warna dari indicator.
Analit bersifat
asam pH mula-mula rendah,penambahan basa menyebabkan pH naik secara perlahan
dan bertambah cepat ketika akan mencapai titik ekuivalen ( pH = 7).penambahan selanjutnya menyebabkan
larutan kelebihan basa sehingga pH terus meningkat.dari grafik dapat diperoleh
informasi indicator yang tepat untuk digunakan dalam titrasi ini dengan kisaran
pH 7 -10
Titrasi
alkalimetri dengan larutan standar basa NaOH,pemanfaatan teknik ini cukup
luas,untuk alkalimetri telah dipergunakan untuk menentukan kadar asam
sitrat.titrasi dilakukan dengan melarutkan sampel sekitar 300 mg ke dalam 100
ml air.titrasi dengan menggunaka larutan NaOH 0,1 N dengan menggunakan
indicator phenolftalin.titik akhir titrasi di ketahui dari larutan tidak
berwarna berubah menjadi merah muda.selain itu alkalimetri juga dipergunakan
untuk menganalisis asam salisilat,proses titrasi dilakukan dengan cara melarutkan 250 mg sampel kedalam 15 ml etanol
95 % dan tambahan 20 ml air.
titrasi dengan
NaOH 0,1 N menggunakan indicator phenolftalein,hingga larutan berubah menjadi
merah muda.
Teknik asidimetri
juga telah di manfaatkan secara meluas misalnya dalam pengujian boraks yang
sering dipergunakan oleh para penjual bakso.proses analisis dilakukan dengan
melarutkan sampel seberat 500 mg ke dalam 50 ml air dan ditambahkan beberapa
tetes indicator metal orange,selanjutnya titrasi dengan HCL 0,1 N.