11 April 2013

Titrasi asam basa


      Titrasi asam basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi.dalam titrasi ini,kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan dan larutan standar basa.pada prinsipnya,reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi yaitu :


H+ + OH- = H20
Reaksi netralisasi terjadi antara ion hydrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral.berdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dilakukan sebagai reaksi antara donor proton(asam) dengan penerima proton(basa)
Dalam menganalisis sampel yang bersifat basa,maka kita dapat menggunakan larutan standar asam,metode ini dikenal dengan istilah asidimetri.sebaliknya jika kita menentukan sampel yang bersifat asam,kita akan menggunakan larutan standar basa dan dikenal dengan istilah alkalimetri,dalam melakukan titrasi netralisasi kita perlu secara cermat mengamati perubahan pH,khususnya pada saat akan mencapai titik akhir titrasi,hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan dimana akan terjadi perubahan warna dari indicator.
Analit bersifat asam pH mula-mula rendah,penambahan basa menyebabkan pH naik secara perlahan dan bertambah cepat ketika akan mencapai titik ekuivalen  ( pH = 7).penambahan selanjutnya menyebabkan larutan kelebihan basa sehingga pH terus meningkat.dari grafik dapat diperoleh informasi indicator yang tepat untuk digunakan dalam titrasi ini dengan kisaran pH 7 -10
Titrasi alkalimetri dengan larutan standar basa NaOH,pemanfaatan teknik ini cukup luas,untuk alkalimetri telah dipergunakan untuk menentukan kadar asam sitrat.titrasi dilakukan dengan melarutkan sampel sekitar 300 mg ke dalam 100 ml air.titrasi dengan menggunaka larutan NaOH 0,1 N dengan menggunakan indicator phenolftalin.titik akhir titrasi di ketahui dari larutan tidak berwarna berubah menjadi merah muda.selain itu alkalimetri juga dipergunakan untuk menganalisis asam salisilat,proses titrasi dilakukan dengan cara  melarutkan 250 mg sampel kedalam 15 ml etanol 95 % dan tambahan 20 ml air.
titrasi dengan NaOH 0,1 N menggunakan indicator phenolftalein,hingga larutan berubah menjadi merah muda.
Teknik asidimetri juga telah di manfaatkan secara meluas misalnya dalam pengujian boraks yang sering dipergunakan oleh para penjual bakso.proses analisis dilakukan dengan melarutkan sampel seberat 500 mg ke dalam 50 ml air dan ditambahkan beberapa tetes indicator metal orange,selanjutnya titrasi dengan HCL 0,1 N.