Reaksi redoks
secara luas dipergunakan dalam analisa titrimetri baik untuk zat anorganik
maupun organic.reaksi redoks dapat diikuti dengan perubahan potensial,sehingga
reaksi redoks dapat menggunakan perubahan potensial untuk mengamati titik akhir
satu titrasi.selain itu cara sederhana juga dapat dilakukan dengan menggunakan
indicator.berdasarkan jenis oksidator atau reduktor yang dipergunakan dalam
titrasi redoks,maka dikenal beberapa jenis titrimetri redoks seperti iodometri,iodometri
dan permanganometri.Teknik ini
dikembangkan berdasarkan reaksi redoks dari senyawa iodine dengan natrium
tiosulfat.oksidasi dari senyawa iodine ditunjukkan oleh reaksi dibawah ini:
I2 +
2e = 2 I- En
= +0,535
sifat khas
iodine cukup menarik berwarna biru didalam larutan amilosa dan berwarna merah
pada larutan amilopektin.dengan dasar reaksi diatas reaksi redoks dapat diikuti
dengan menggunakan indicator amilosa atau amilopektin.analisa dengan
menggunakan iodine secara langsung disebut dengan titrasi iodimetri.namun
titrasi juga dapat dilakukan dengan cara menggunakan larutan iodide,dimana
larutan tersebut diubah menjadi iodine,dan selanjutnya dilakukan titrasi dengan
natrium tiosulfat,titrasi tidak iodine secara tidak langsung disebut iodimetri.dalam
titrasi ini digunakan indicator amilosa ,amilopektin,indicator karbon
tetraklorida juga digunakan yang berwarna ungu jika mengandung iodine.
permanganometri
merupakan titrasi redoks menggunakan
larutan standar kalium permanganate.reaksi redoks ini dapat berlangsung dalam
suasana asam maupun dalam suasana basa.dalam suasana asam,kalium permanganate
akan tereduksi menjadi Mn 2+ dengan persamaan reaksi :
MnO4-
+ 8H+ + 5e = Mn2+ + 4 H2O
Berdasarkan
jumlah elektron yang di tangkap perubahan bilangan oksidasinya,maka berat
ekivalen dengan demikian berat ekuivalennya seperlima dari berat molekulnya
atau 31,606.dalam reaksi redoks ini,suasana terjadi karena penambahan asam
sulfat,dan asam sulfat cukup baik karena tidak bereaksi dengan permanganate
.larutan permanganate berwarna ungu,jika titrasi dilakukan untuk larutan yang
tidak berwarna,indicator tidak diperlukan.namun jika larutan permanganate yang
kita pergunakan encer,maka penambahan indicator dapat dilakukan.beberapa
indicator yang dapat digunakan seperti feroin,asam N-fenil antranilat.
Analisa dengan
cara titrasi redoks telah banyak dimanfaatkan,seperti dalam analisis vitamin C
(asam askorbat).dalam analisa ini teknik iodometri dipergunakan.pertama-tama,sampel
ditimbang seberat 400 mg kemudian dilarutkan kedalam air yang sudah terbebas
dari gas carbondioksida(CO2),selanjutnya larutan ini diasamkan
dengan penambahan asam sulfat encer sebanyak 10 ml.titrasi dengan iodine.untuk
mengetahui titik akhir titrasi dipergunakan larutan kanji atau amilosa.