11 April 2013

Titrasi Redoks


Reaksi redoks secara luas dipergunakan dalam analisa titrimetri baik untuk zat anorganik maupun     organic.reaksi redoks dapat diikuti dengan perubahan potensial,sehingga reaksi redoks dapat menggunakan perubahan potensial untuk mengamati titik akhir satu titrasi.selain itu cara sederhana juga dapat dilakukan dengan menggunakan indicator.berdasarkan jenis oksidator atau reduktor yang dipergunakan dalam titrasi redoks,maka dikenal beberapa jenis titrimetri redoks seperti iodometri,iodometri dan permanganometri.Teknik ini dikembangkan berdasarkan reaksi redoks dari senyawa iodine dengan natrium tiosulfat.oksidasi dari senyawa iodine ditunjukkan oleh reaksi dibawah ini:


I2 + 2e = 2 I-                         En = +0,535  
sifat khas iodine cukup menarik berwarna biru didalam larutan amilosa dan berwarna merah pada larutan amilopektin.dengan dasar reaksi diatas reaksi redoks dapat diikuti dengan menggunakan indicator amilosa atau amilopektin.analisa dengan menggunakan iodine secara langsung disebut dengan titrasi iodimetri.namun titrasi juga dapat dilakukan dengan cara menggunakan larutan iodide,dimana larutan tersebut diubah menjadi iodine,dan selanjutnya dilakukan titrasi dengan natrium tiosulfat,titrasi tidak iodine secara tidak langsung disebut iodimetri.dalam titrasi ini digunakan indicator amilosa ,amilopektin,indicator karbon tetraklorida juga digunakan yang berwarna ungu jika mengandung iodine.
permanganometri merupakan titrasi redoks  menggunakan larutan standar kalium permanganate.reaksi redoks ini dapat berlangsung dalam suasana asam maupun dalam suasana basa.dalam suasana asam,kalium permanganate akan tereduksi menjadi Mn 2+ dengan persamaan reaksi :
MnO4- + 8H+ + 5e = Mn2+ + 4 H2O
Berdasarkan jumlah elektron yang di tangkap perubahan bilangan oksidasinya,maka berat ekivalen dengan demikian berat ekuivalennya seperlima dari berat molekulnya atau 31,606.dalam reaksi redoks ini,suasana terjadi karena penambahan asam sulfat,dan asam sulfat cukup baik karena tidak bereaksi dengan permanganate .larutan permanganate berwarna ungu,jika titrasi dilakukan untuk larutan yang tidak berwarna,indicator tidak diperlukan.namun jika larutan permanganate yang kita pergunakan encer,maka penambahan indicator dapat dilakukan.beberapa indicator yang dapat digunakan seperti feroin,asam N-fenil antranilat.
Analisa dengan cara titrasi redoks telah banyak dimanfaatkan,seperti dalam analisis vitamin C (asam askorbat).dalam analisa ini teknik iodometri dipergunakan.pertama-tama,sampel ditimbang seberat 400 mg kemudian dilarutkan kedalam air yang sudah terbebas dari gas carbondioksida(CO2),selanjutnya larutan ini diasamkan dengan penambahan asam sulfat encer sebanyak 10 ml.titrasi dengan iodine.untuk mengetahui titik akhir titrasi dipergunakan larutan kanji atau amilosa.