9 April 2013

Dasar-Dasar Analisis Kuantitatif



Bila kita telah mengenal bagaimana kita memisahkan senyawa dari sebuah campuran,maka kita akan juga akan bertanya berapa banyak senyawa yang ada dalam campuran tersebut.sehingga kita harus mengenal bagaimana cara menetapkan berat atau volume dari sebuah senyawa yang ingin kita ketahui .cara ini dikenal dengan istilah analisis kuantitatif.dalam melakukan analisis kuantitatif terhadap empat tahapan yang harus dikerjakan secara hati-hati.

1.       Sampling
Pengambilan sampel atau pencuplikan sampel(sampling),adalah teknik atau cara memilih sebuah sampel yang dapat mewakili dari bahan yang kita analisis.untuk mempermudah,perhatikan contoh dibawah ini.jika ada sebuah truk yang berisi jeruk,dan dikatakan penjual bahwa jeruk tersebut manis,dan kita haru mengujinya.apakah cukup kita mengambil bagian atasnya saja ?kita sangat khawatir jika yang diambil hanya bagian atas ,jangan –jangan bagian tengah dan bawah jeruknya masam atau mungkin sudah busuk.cara yang paling tepat kita mengambil secara acak untuk bagian tengah dan bagian bawah,diharapkan cara ini jeruk yang kita ambil dapat mewakili jeruk yang ada dalam truk tersebut.
2.       Sediaan sampel
Untuk mempermudah menganalisa sampel maka sampel kita rubah dalam bentuk larutan.dari contoh diatas,maka tiga buah jeruk yang kita ambil,dikupas kulitnya dan dibuang bijinya ,selanjutnya dihaluskan sehingga kita dapat bentuk jus.setelah itu kita encerkan selnjutnya kita ambil sampel jus tersebut di timbang beratnya atau diukur volumenya.kita encerkan ,misalnkan menjadi 1 liter larutan jeruk.sampel ini kita letakkan dalam Erlenmeyer tertutup dan sebaiknya kita letakkan pada tempat yang sejuk agar tidak rusak.larutan ini lah yang kita sebut dengan sediaan sampel.untuk lebih terjaminnya proses analisis sampel,maka sediaan dibuat sebelum analisis dilakukan.