Titrasi nitrimetri merupakan titrasi yang dipergunakan dalam analisa senyawa-senyawa
organic,khususnya untuk persenyawaaan amina primer.penetapan kuantitas zat
didasari oleh reaksi antara fenil amina primer (aromatic) dengan natrium nitrit
dalam suasana asam membentuk garam di azonium.reaksi ini dikenal dengan reaksi
diazotasi,dengan persamaan yang berlangsung dalam dua tahap seperti di bawah
ini
:
NaNO2
+ HCL = NaCl +HONO
Ar-NH2
+ HONO +HCl =Ar-N2Cl +H2O
Reaksi ini tidak
stabil dalam suhu kamar,karena garam diazonium yang terbetuk mudah tergradasi
membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen.sehingga reaksi dilakukan pada suhu
dibawah 15O C,sebab pada suhu yang lebih tinggi garam diazonium akan
terurai menjadi fenol dan nitrogen.reaksi diazonasi dapat dipercepat dengan
menambahkan kalium bromide.titik
ekivalensi atau titik akhir titrasi ditunjukkan oleh perubahan warna
dair pasta kanji iodide atau kertas iodide sebagai indicator luar.kelebihan
asam nitrit terjadi karena senyawa fenil sudah bereaksi seluruhnya,kelebihan
ini dapat bereaksi dengan iodide yang
ada dalam pasta kanji atau kertas,reaksi ini akan mengubah yodida menjadi
iodine diikuti dengan perubahan warna menjadi biru.kejadian dapat ditunjukkan
setelah larutan didiamkan selama beberapa menit,reaksi perubahan warna yang
dijadikan infikator dalam titrasi adalah :
KL
+ HCL = KCl + HI
2 HI + 2 HONO =
I2 + 2 NO +H2OI2 + Kanji yod(biru)
penetapan titik
akhir dapat juga ditunjukkan dengan
campuran tropiolin dan metilen blue sebagai indicator dalam larutan.titik akhir
titrasi juga dapat ditentukan dengan teknik potensiometri menggunakan platina
sebagai indicator elktroda dan saturated calomel elektroda sebagai elektroda
acuan.