20 Oktober 2013

Toxocara canic dan Toxocara cati

Toxocara canic ditemukan pada anjing,toxocara cati ditemukan pada kucing.Belum ditemukan infeksi campuran pada satu macam hospes.kadang-kadang cacing ini dapat hidup pada manusia sebagai parasit yang membara (erratic parasit) dan menyebabkan penyakit yang disebut visceral larva migrans.



Cacing ini tersebar secara kosmopolit,juga ditemukan di indonesia.dijakarta prevalensi pada anjing 38,3 % 
dan pada kucing 26,0 %

Toxocara canic jantan mempunyai ukuran panjang bervariasi antara 3,6-8,5 cm,sedangkan yang betina antara 5,7 -10,0 cm,toxocara cati jantan antara 2,5 – 7,8 cm,yang betina antara 2,5 -14,0 cm

Bentuknya menyerupai ascaris lumbricoides muda,pada toxocara canic terdapat sayap servikal yang berbentuk seperti lanset,sedangkan pada toxocara cati bentuk sayap lebih lebar,sehingga kepalnya menyerupai kepala ular cobra.Bentuk ekor kedua species hampir sama,yang jantan bentuk ekornya berbentuk seperti tangan dengan jari yang sedang menunjuk atau digitiform,sedangkan yang betina ekornya bulat meruncing.telur menjadi infektif ditanah dalam waktu kurang lebih tiga minggu.bentuk ini dapat tertelan oleh anjing kucing bahkan manusia.


Pada manusia larva cacing tidak mejadi dewasa dan pengembara di alat-alat dalam,khususnya hati.penyakit yang disebabkan larva mengembara ini disebut visceral larva migrans,dengan gejala eosinofilia,demam dan hepatomegali.visceral larva migransdapat juga disebabkan oleh larva nematoda lain.