Toxocara canic ditemukan pada anjing,toxocara cati ditemukan
pada kucing.Belum ditemukan infeksi campuran pada satu macam
hospes.kadang-kadang cacing ini dapat hidup pada manusia sebagai parasit yang
membara (erratic parasit) dan menyebabkan penyakit yang disebut visceral larva
migrans.
Cacing ini tersebar secara kosmopolit,juga ditemukan di
indonesia.dijakarta prevalensi pada anjing 38,3 %
dan pada kucing 26,0 %
Toxocara canic jantan mempunyai ukuran panjang bervariasi
antara 3,6-8,5 cm,sedangkan yang betina antara 5,7 -10,0 cm,toxocara cati
jantan antara 2,5 – 7,8 cm,yang betina antara 2,5 -14,0 cm
Bentuknya menyerupai ascaris lumbricoides muda,pada toxocara
canic terdapat sayap servikal yang berbentuk seperti lanset,sedangkan pada
toxocara cati bentuk sayap lebih lebar,sehingga kepalnya menyerupai kepala ular
cobra.Bentuk ekor kedua species hampir sama,yang jantan bentuk ekornya
berbentuk seperti tangan dengan jari yang sedang menunjuk atau
digitiform,sedangkan yang betina ekornya bulat meruncing.telur menjadi infektif
ditanah dalam waktu kurang lebih tiga minggu.bentuk ini dapat tertelan oleh
anjing kucing bahkan manusia.
Pada manusia larva cacing tidak mejadi dewasa dan pengembara
di alat-alat dalam,khususnya hati.penyakit yang disebabkan larva mengembara ini
disebut visceral larva migrans,dengan gejala eosinofilia,demam dan
hepatomegali.visceral larva migransdapat juga disebabkan oleh larva nematoda
lain.