Manusia merupakan hospes utama cacing ini.parasit ini dapat
menyebabkan penyakit strongilodiasis.Nematoda ini terutama terdapat di daerah
tropik dan subtropik sedangkan di daerah yang beriklim dingin jarang ditemukan
Hanya diketahui cacing dewasa betina yang hidup sebagai
parasit di vilus duodenum dan yeyunum.cacing betina berbentuk
filiform,halus,tidak berwarna,dan panjangnya kira-kira 2mm
Cara berkembang biaknya diduga secara patogenesis.telur
bentuk parasitik diletakkan di mukosa usus.kemudian telur tersebut menetas
menjadi larva labditiform yang masuk ke rongga usus serta dikeluarkan bersama
tinja.
Bila larva filariform dalam jumlah besar menembus
kulit,timbul kelainan kulit yang dinamakan creeping eruption yang sering
disertai dengan rasa gatal yang hebat
Cacing dewasa menyebabkan kelainan pada mukosa usus
muda.infeksi ringan dengan strongyloides pada umumnya terjadi tanpa diketahui
hospesnya karena tidak menimbulkan gejala.infeksi sedang dapat menyebabkan rasa
sakit seperti tertusuk-tusuk didaerah epigastrium tengah dan tidak
menjalar.mungkin ada mual dan muntah,diare dan konstipasi saling
bergantian.pada strongiloidiasis ada kemungkinan terjadi autoinfeksi dan
hiperinfeksi cacing dewasa yang hidup sebagai parasit dapat ditemukan diseluruh
traktus digestivus dan larvanya dapat ditemukan di berbagai alat
dalam(paru,hati,kandung empedu).sering ditemukan pada orang yang mengalami
gangguan imunitas dan dapat menimbulkan kematian.
Pada pemeriksaan darah mungkin ditemukan eosinofilia atau
hipersesinofilia meskipun pada banyak kasus jumlah sel eosinofil normal.