Paragonimus westermani adalah cacing yang menyerang bagian
paru-paru,ini bermula dari anjing,kucing,harimau,luak serigala dan juga manusia
yang memakan ketam atau udang batu yang tidak matang atau kurang matang dan binatang
ataupun manusia yang tertera diatas merupakan hospes utama cacing ini.
Sumber gbr : en.wikipedia.org
Cacing
ini tersebar luas didaerah seperti china,filiphina,jepang,taiwan,korea,thailand,vietnam,india,
malaysia,afrika dan
amerika latin.di Indonesia kasusnya hanya ditemukan pada binatang dan kalaupun
ditemukan pada manusia itu merupakan ditularkan oleh penduduk negara diatas
ataupun jika orang indonesia ini menetap di sekitar negara diatas.
Perkembangan cacing ini
hampir sama dengan cacing trematoda hati, hanya halnya berbeda pada hospes
keduanya. Cacing ini bertempat atau menginfeksi daerah paru-paru dengan
membentuk kista. Cacing ini berbetuk bundar lonjong menyerupai biji kopi dan
memiliki warna coklat tua,memiliki batil isap perut dan batil isap mulut yang
ukurannya hampir sama besar,testis berlobus berada berada berdampingan antara
batil isap perut dan ekor,sedangkan ovarium
berada dibelakang batil isap perut.
Telurnya berbentuk
lonjong dengan operkulum atau penutup yang agak tertekan ke dalam,telur ini
keluar bersama tinja ataupum bersama sputum atau dahak. Pada saat ini telur
masih belum memiliki bulu getar atau mirasidium.
Telur matang dalam waktu
16 hari dan akan memilki mirasidium,pada saat ini telur pergi mencari hospes
pertamanya yaitu keong air dan didalam keong air ini berkembang dan membentuk
metaserkaria, keadaan ini memungkinkan untuk mencari hospes perantara ke dua
yaitu ketam atau udang batu.
Disinilah telur cacing
ini dan membentuk cacing menyebar ke binatang atau bahkan ke manusia, seperti
halnya penulis jelaskan pada paragraf pertama bahwa udang atau ketam batu yang
tidak dmasak atau kurang matang tidak akan membunuh telur cacing atau cacing
muda ini sehingga dapat dengan mudah masuk ketubuh.
Setelah masuk kedalam
tubuh, cacing ini langsung menuju di duodenum dan dewasa di tempat
ini,selanjutnya cacing telah dewasa bermigrasi menembus dinding usus masuk ke
rongga perut,menembus diafragma dan menju ke paru2.Didalam paru2 hospes yang
mengadakan reaksi jaringan sehingga cacing dewasa terbungkus dalam kista,
biasanya dalam kista terdapat 2 cacing dewasa.
Karena menginfeksi paru-paru, biasanya gejala yang
dihasilkan adalah penderita mengalami batuk-batuk kering hingga sampai batuk
berdarah. Cacing ini dapat bermigrasi ke organ-organ lain misalnya otot,dinding
usus,otak dan lain-lain dan merusak bagianorgan tersebut.