Manusia merupakan hospes cacing ini.penyakit yang
disebabkannya disebut trikuriasis.
Cacing ini bersifat kosmopolit,terutama ditemukan didaerah
panas dan lembab,seperti di indonesia.di beberapa daerah di
indonesia,pravalensi masih tinggi seperti yang dikemukakan oleh departemen
kesehatan pada tahun 1990/1991 antara lain 53% pada masyarakat bali,36,2 %
diperkebunan disumatra selatan.51,6% pada sejumlah sekolah di
jakarta,prevalensi dibawah 10% di temukan pada pekerja pertambangan di sumatra
barat 2,84 % dan disekolah-sekolah disulawesi utara (7,42 %)pada tahun 1996
dimusi banyuasin,sumatra selatan infeksi trichuris ditemukan sebanyak 60% di
antara 365 anak sekolah dasar
Cacing trichuris pada manusia terutama hidup disekum,akan
tetapi dapat juga ditemukan dikolon asendens.
Pada infeksi berat,terutama pada anak,cacing ini tersebar
diseluruh kolon dan rektum.kadang-kadang terlihat di mucosa rektum yang
mengalami prolabsus akibat mengejangnya penderita pada waktu defekasi
Cacing ini memaskkan kepalanya ke dalam mukosa usus,hingga
terjadi trauma yang menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa usus .pada tempat
perlekatannya dapat terjaid perdarahan.disamping itu rupanya cacing ini
menghisap darah hospesnya ,sehingga dapat menyebabkan anemia.
Penderita terutama anak dengan infeksi trichuris yang berat
dan menahun,menunjukkan gejala-gejala nyata seperti diare yang sering diselingi
dengan sindrm disentri,anemia,berat badan turun dan kadang kadang disertai
prolapsus rektum