Untuk membuat sediaan apus darah
diperlukan 2 buah kaca objek.kaca objek yang satu dijadikan tempat apusan
darah(disebut sebagai kaca sediaan) dan yang lain dijadikan alat perata(disebut
kaca perata atau spreader)
kedua sudut di salah satu ujung
kaca perata sebaiknya dipatahkan sedikit sehingga lebar sisi kaca ini
berselisih kira-kira 4 mm dengan lebar sisi kaca sediaan.selisih lebar ini akan
menghasilkan “free margins” pada kaca sediaan.
Kaca objek yang harus dipakai harus
benar-benar bersih,kering dan tidak berlemak.untuk membersihkan kaca objek yang
masih baru cukup dengan mencucinya dangan campuran alcohol-eter 1:1 kaca objek
yang kotor atau bekas pakai memerlukan waktu pencucian yang lebih
lama.mula-mula kaca objek direndam dalam larutan kalium(natrium).bikarbonat
selama 24 jam kemudian dicuci dengan air kran dan dibilas dengan
aquades.setelah itu disimpan dalam
alcohol 95% absolute,bila akan dipakai dikeringkan dulu dan dibersihkan dengan
kain yang halus.kaca objek yang telah bersih dan kering ini sudah dapat dipakai
untuk membuat sediaan apusan darah.
Diatas kaca sediaan,diletakkan
setetes darah kira-kira 1- 2cm dari salah satu ujungnya,sebaiknya tetesan darah
berdiameter 1mm.kaca perata dipegang
sedemikian rupa sehingga membentuk sudut antara 300-450 dengan
kaca sediaan. diletakkan di depan tetesan darah tadi.lalu diundurkan menyentuh
tetesan darah,tetesan darah akan merambat sepanjang sisi garis temu kedua kaca
objek itu ,setelah itu,kaca perata di dorong sepanjang kaca sediaan dengan
gerakan yang cepat,tetap dan tidak ragu (KAKU).
Gerakan memdorong dan sudut yang
dibentuk antara kedua kaca objek merupakan factor yang penting,demikian pula
sisi kaca perata,karena akan memepengaruhi mutu sediaan :
·
sudut lebih dari 450 atau gerakan
mendorong terlalu cepat akan menghasilkan sediaan yang tebal
·
sudut kurang dari 300 atau gerakan
terlalu pelan akan menyebabkan sediaan menjadi tipis
·
gerakan mendorong yang ragu-ragu dapat
menghasilkan sediaan yang tidak rata atau bergelombang
·
sisi kaca perata yang tidak rata akan
menghasilkan sediaan yang tidak rata atau ujung apusan yang tampak “bergerigi”
Untuk memperoleh sediaan apus
yang baik diperlukan latihan-latihan dengan memperhatikan factor-faktor diatas.pada
sediaa apus yang baik akan diperoleh juga distribusi sel yang baik,hal ini
penting dalam hal memperoleh hasil hitung jenis leukosityang benar dan dalam
melakukan evaluasi gambaran darah tepi.
Apusan
diatas kaca sediaan dapat dibagi menjadi 3 bagian :
· bagian pangkal (Head) yaitu bagian dimana
tetesan darah mulai diapuskan.pada bagian ini sebagian besar eritrosit
tampak(dibawah tabung mikroskop)terletak tumpang tindih
· bagian tengah (body) dimana letak sebagian
eritrosit mulai terpisah dan sebagian lainya masih tumpang tindih
· bagian ujung(tail)yaitu bagian paling
tipis.dibagian ini eritrosit kelihatan salang berpisah atau bersinggungan
Distribusi leukosit terjadi di
bagian pangkal sampai dibagian ujung apusan.biasanya limfosit cenderung berada
dibagian tepid an ujung apusan,makin tipis sediaan yang dibuat maka makin besar
proporsi sel-sel segmen di bagian ujung.sediaan yang terlalu tebal akan
menyebabkan pengecatan sediaan makin sukar menyebabkan sel-sel leukosit tampak
lebih kecil sehingga menyulitkan identifikasi sel.
sedian
apusan darah yang baik harus memenuhi criteria berikut :
- panjang apusan kira-kira 3-4 cm.bila pangkal apusan berada 1-2 cm dari ujung kaca sediaan maka panjang apusan akan melampaui ½ panjang kaca sediaan.
- sediaan lebih tebal dibagian pangkal dan makin ke ujung makin tipis
- sediaan /apusan tampak rata,tidak bergelombang dan tidak berlobang
- sepanjang sisi apusan ada daerah bebas (free margin) yakni daerah kaca sediaan yang tidak terlintasi oleh apusan darah.