12 Maret 2013

Cara pembuatan apusan darah tipis


Untuk membuat sediaan apus darah diperlukan 2 buah kaca objek.kaca objek yang satu dijadikan tempat apusan darah(disebut sebagai kaca sediaan) dan yang lain dijadikan alat perata(disebut kaca perata atau spreader)
kedua sudut di salah satu ujung kaca perata sebaiknya dipatahkan sedikit sehingga lebar sisi kaca ini berselisih kira-kira 4 mm dengan lebar sisi kaca sediaan.selisih lebar ini akan menghasilkan “free margins” pada kaca sediaan.


Kaca objek yang harus dipakai harus benar-benar bersih,kering dan tidak berlemak.untuk membersihkan kaca objek yang masih baru cukup dengan mencucinya dangan campuran alcohol-eter 1:1 kaca objek yang kotor atau bekas pakai memerlukan waktu pencucian yang lebih lama.mula-mula kaca objek direndam dalam larutan kalium(natrium).bikarbonat selama 24 jam kemudian dicuci dengan air kran dan dibilas dengan aquades.setelah itu disimpan  dalam alcohol 95% absolute,bila akan dipakai dikeringkan dulu dan dibersihkan dengan kain yang halus.kaca objek yang telah bersih dan kering ini sudah dapat dipakai untuk membuat sediaan apusan darah.
Diatas kaca sediaan,diletakkan setetes darah kira-kira 1- 2cm dari salah satu ujungnya,sebaiknya tetesan darah berdiameter  1mm.kaca perata dipegang sedemikian rupa sehingga membentuk sudut antara 300-450 dengan kaca sediaan. diletakkan di depan tetesan darah tadi.lalu diundurkan menyentuh tetesan darah,tetesan darah akan merambat sepanjang sisi garis temu kedua kaca objek itu ,setelah itu,kaca perata di dorong sepanjang kaca sediaan dengan gerakan yang cepat,tetap dan tidak ragu (KAKU).
Gerakan memdorong dan sudut yang dibentuk antara kedua kaca objek merupakan factor yang penting,demikian pula sisi kaca perata,karena akan memepengaruhi mutu sediaan :
·         sudut lebih dari 450 atau gerakan mendorong terlalu cepat akan menghasilkan sediaan yang tebal
·         sudut kurang dari 300 atau gerakan terlalu pelan akan menyebabkan sediaan menjadi tipis
·         gerakan mendorong yang ragu-ragu dapat menghasilkan sediaan yang tidak rata atau bergelombang
·         sisi kaca perata yang tidak rata akan menghasilkan sediaan yang tidak rata atau ujung apusan yang tampak “bergerigi”
Untuk memperoleh sediaan apus yang baik diperlukan latihan-latihan dengan memperhatikan factor-faktor diatas.pada sediaa apus yang baik akan diperoleh juga distribusi sel yang baik,hal ini penting dalam hal memperoleh hasil hitung jenis leukosityang benar dan dalam melakukan evaluasi gambaran darah tepi.
                Apusan diatas kaca sediaan dapat dibagi menjadi 3 bagian :
·   bagian pangkal (Head) yaitu bagian dimana tetesan darah mulai diapuskan.pada bagian ini sebagian besar eritrosit tampak(dibawah tabung mikroskop)terletak tumpang tindih
·    bagian tengah (body) dimana letak sebagian eritrosit mulai terpisah dan sebagian lainya masih tumpang tindih
·   bagian ujung(tail)yaitu bagian paling tipis.dibagian ini eritrosit kelihatan salang berpisah atau bersinggungan
Distribusi leukosit terjadi di bagian pangkal sampai dibagian ujung apusan.biasanya limfosit cenderung berada dibagian tepid an ujung apusan,makin tipis sediaan yang dibuat maka makin besar proporsi sel-sel segmen di bagian ujung.sediaan yang terlalu tebal akan menyebabkan pengecatan sediaan makin sukar menyebabkan sel-sel leukosit tampak lebih kecil sehingga menyulitkan identifikasi sel.
          sedian apusan darah yang baik harus memenuhi criteria berikut :
  •     panjang apusan kira-kira 3-4 cm.bila pangkal apusan berada 1-2 cm dari ujung kaca sediaan maka panjang apusan akan melampaui ½ panjang kaca sediaan.
  •        sediaan lebih tebal dibagian pangkal dan makin ke ujung  makin tipis
  •        sediaan /apusan tampak rata,tidak bergelombang dan tidak berlobang
  •        sepanjang sisi apusan ada daerah bebas (free margin) yakni daerah kaca sediaan yang tidak terlintasi oleh apusan darah.